ATURAN 17 Targetkan yang terbaik, bukan nomor dua
Wow. Benar-benar target yang amat tinggi. Ini benar-benar hal yang sulit dicapai - dan ini sengaja kita targetkan. Jika Anda bekerja, maka lakukan pekerjaan Anda sebaik dan semanusiawi mungkin. Jika Anda seorang ayah/ibu, jadilah orang tua terbaik. Jika Anda seorang tukang kebun, jadilah tukang kebun terbaik. Kalau tidak demikian, lalu apa yang Anda cari? Dan kenapa? Jika Anda harus melakukan sesuatu, apa pun itu, dan Anda dengan sengaja memberikan hasil nomor dua, maka Anda sungguh menyedihkan. Aturan ini sederhana sekali, benar-benar mudah. Contohnya adalah menjadi orang tua. Bagaimana cara menjadi orang tua yang sebaik mungkin? Tentu saja dalam hal ini tidak ada aturan yang paling benar. Semua ini hanya penilaian subyektif. Menurut Anda, apa arti menjadi orang tua terbaik? Bagus. Sekarang, apakah Anda tidak menargetkan hal tersebut dan mencari yang nomor dua? Tentu saja tidak.
Dan hal yang sama juga berlaku untuk semua hal yang Anda lakukan. Anda berusaha menjadi yang terbaik yang dapat Anda lakukan. Begitu Anda menjadi penilai, maka akan mudah bagi Anda untuk mewujudkan semua harapan Anda karena semuanya tergantung pada Anda. Tak ada seorang pun yang dapat menilai Anda gagal atau berhasil. Tak seorang pun dapat menentukan kriteria dari apa yang akan Anda cari.
Perhatikan triknya. Jika saja Anda dapat menilai apakah Anda telah berhasil, maka jelas Anda akan memberi nilai 10 dari 10. Bukankah demikian? Mungkin tidak. Kita sangat keras pada diri sendiri ketika tak seorang pun memerhatikan. Jika kita membohongi diri sendiri, maka kita menyadari bahwa itu tak ada gunanya.
Hal paling menakjubkan dari menentukan standar kita sendi adalah tak seorang pun dapat menilai kita, tak seorang pun dapat mengganggu gugat apa yang bagi Anda benar atau salah, baik atau buruk. Sungguh sebuah kebebasan. Ketika Anda telah mencapai apa yang Anda targetkan sebaik mungkin, dan Anda telah menentukan standar Anda sendiri, yang harus Anda lakukan adalah secara berkala mengecek kembali standar tersebut untuk melihat perkembangan Anda.
Standar tersebut tidak perlu sangat rinci. Misalnya, pandangan Anda tentang menjadi orang tua yang baik hanyalah selalu ada ketika anak-anak membutuhkan'. Anda tidak perlu memberikan rincian dari hal tersebut, bahkan jika hanya berupa berapa kali dalam sehari Anda mengatakan bahwa Anda mencintai mereka, atau apakah Anda memastikan mereka memakai kaus kaki setiap hari. Bukan, target Anda adalah hanya 'ada di sisi mereka ketika mereka membutuhkan' dan itu adalah sesuatu yang luar biasa. Jika Anda gagal, kegagalan Anda ini hanyalah karena Anda tidak di sisi mereka ketika mereka memerlukan. Gagal boleh saja. Menargetkan nomor dua sama sekali tidak boleh.
Yang harus Anda lakukan hanyalah secara sadar berpikir mengenai apa yang sedang Anda lakukan dan kemudian mencari yang terbaik. Rahasianya adalah menyadari apa yang sedang Anda lakukan dan memiliki semacam standar di mana Anda, dan hanya Anda, dapat memantau kinerja Anda. Buat agar tujuan dan target Anda sederhana dan jelas dapat dicapai. Pastikan Anda tahu mana yang bagi Anda merupakan yang terbaik - dan mana yang nomor dua.
GAGAL BOLEH SAJA.
MENARGETKAN NOMOR DUA SAMA SEKALI TIDAK BOLEH
Komentar
Posting Komentar