ATURAN 15 Hitung sampai sepuluh atau ucapkan 'baa baa black sheep'

 ATURAN 15


Hitung sampai sepuluh atau ucapkan 'baa baa black sheep'

Kadang-kadang seseorang atau sesuatu akan membuat Anda marah. Namun sekarang Anda adalah Pengikut Aturan dan Anda tidak akan kehilangan kesabaran lagi. Tepatnya bagaimana? Jawabannya ada dalam satu dari mutiara kebijaksanaan. Anda biasa menghitung satu sampai sepuluh dan menahan napas sembari berdoa dan berharap perasaan marah yang menggelegak akan mereda. Kadang-kadang saya berhasil dan saya mampu memperoleh kembali ketenangan saya dan ingat akan siapa saya dan di mana saya. Begitu saya sudah menguasai akal sehat saya dan tenang, saya dapat menemukan respons yang tepat.

BEGITU SAYA TELAH MENGUASAI MENGUASAI AKAL SEHAT SAYA DAN TENANG, SAYA DAPAT MENEMUKAN RESPONS YANG TEPAT

Namun menghitung sampai sepuluh memang penting. Saya dengar Anda bilang 'kuno'. Memang, tapi berhasil. Anda tidak suka? Silakan cari cara lain. Sebuah puisi mungkin, tapi harus puisi pendek. Karena itu saya sarankan Anda menggunakan "Baa baa black sheep" atau Anda mungkin dapat mencoba "I must go down to the sea again, to the lonely sea and the sky, I left my pants and socks there and I wonder if they're dry'.* Puisi itu mungkin bisa membuat Anda tertawa dan tenang.

Seseorang menanyakan sebuah pertanyaan dan Anda tidak yakin akan jawabannya. Hitung sampai sepuluh sebelum Anda menjawab. Mereka akan berpikir Anda sangat bijaksana dan menganggap Anda orang yang penuh pemikiran. (Jangan katakan pada mereka bahwa sebenarnya Anda mengucapkan 'Baa baa black sheep'). Cara ini merupakan variasi dari cara 'pikir dulu sebelum bicara berhenti sebentar untuk berpikir dapat menyelamatkan Anda dari masalah yang serius.

Jika Anda berada dalam situasi yang konfrontatif, menghitung diam-diam dapat sangat membantu Anda. Saya dulu pernah berada di bagian kota yang paling menyeramkan. Dalam keadaan sangat lapar, saya beranikan diri masuk ke toko makanan yang menjual ikan dan kentang goreng. Namun, ketika pelayan menyajikan makanan, orang di belakang saya membisiki saya agar berhati-hati ketika meninggalkan toko. Saya tanya kenapa dan dia menjawab bahwa semua makanan saya akan dirampas anak berandalan di luar sana. 'Lebih aman makan di dalam'.

Saya meninggalkan toko dengan kewaspadaan penuh - tanpa menunggu, sebenarnya itu sangat menakutkan. Namun saya kancingkan jaket saya, mengambil napas dalam-dalam dan berdiri menatap anak-anak muda tersebut. Saya hitung perlahan sampai sepuluh, dan ketika saling menatap, saya dekati mereka dengan penuh keyakinan. Ketika saya sampai ke tempat mereka, saya masih menghitung, mereka menyingkir dan tinggal saya sendiri di sana. Ya Tuhan, kentang dan ikan itu benar-benar lezat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ATURAN 21 Terus jalani hidup - hidup ini cepat berlalu

ATURAN 20 Jangan hidup di masa depan

ATURAN 19 Jangan terbelenggu oleh masa lalu